Berkunjung Ke Musium Tanjung Pandan Belitung
Dahulu Musium Belitung ini di kenal dengan musium geologi yang di bangun atas prakarsa Dr. R. Osberger seorang ahli geologi berkebangsaan belgia pada tahun 1963. Pada masa itu Dr. R. Osberger menjabat Kepala Dinas Eksplorasi dan Geologie Perusahaan Penambangan Timah Belitung yang berkedudukan di Kelapa Kampit.
Atas perintah menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan, yang saat itu dijabat oleh Dr. Chaerul Saleh (menjabat 10 Juli 1959 – 28 Maret 1966), kepada perusahaan penambangan Timah di seluruh indonesia yaitu Belitung, Bangka dan Singkep untuk masing-masing mendirikan sebuah museum. Pada awalnya museum geologi itu akan didirikan di Kelapa Kampit, namun kemudian diubah ke Tanjungpandan atas perintah Direktur Utama Penambangan Timah Belitung, Ir. MEA Apitule.
Tujuannya untuk memudahkan akses bagi pengunjung yang ingin melihat musium ini. Musium Tanjung Pandan Belitung ini di dirikan di bangunan tua bekas kantor NV Billiton Maatschappij, yang juga pernah dijadikan tempat tinggal oleh Kepala Penambangan Timah Belitung pada jaman Belanda.
Di Museum tanjung pandan ini menyimpan koleksi berbagai jenis keramik tua dari Cina, Selain itu juga terdapat jenis-jenis hewan langka yang sudah diawetkan. Di dalam Museum ini juga terdapat miniatur Kapal Keruk masa kejayaan timah di belitung dan miniatur penambangan timah di belitung.
Di sisi lain musium ini terdapat lemari-lemari kaca yang berisi batuan dan biji logam yang ditemukan di pulau Belitung. Terdapat juga barang-barang lainnya seperti senjata tradisional berupa pedang yanhg berasal dari Kerajaan Balok dan Kerajaan Belantu.
Di bagian belakang Musium Tanjung Pandan Belitung ini terdapat taman satwa mini yang hanya terdapat beberapa binatang. Salah satu binatang andalan taman satwa mini adalah buaya yang pernah di ikut sertakan dalam proses shooting film laskar pelangi.
-
archive Content Title : Berkunjung Ke Musium Tanjung Pandan Belitung